Tuesday, July 7, 2009

AIRSOFTGUN JAJAL MEDAN LATIHAN TEMPUR TNI..

AIRSOFTGUN JAJAL MEDAN LATIHAN TEMPUR TNI..

Satu regu pasukan bersenjata lengkap mengendap memasuki wilayah musuh. Tiap orang menyandang aneka jenis senjata serbu macam Heckler and Koch MP5, AK-47, FNC, Steyr, bahkan juga senapan mesin ringan jenis baru M60. Tidak lupa, di pinggang mereka juga ada sepucuk pistol aneka jenis—Berreta, Colts, dan Glocks. Tubuh mereka pun dilindungi rompi antipeluru, peralatan komunikasi antarpasukan, dan tidak ketinggalan helm plus pelindung mata.


Mereka tidak menyadari bahwa gerakan mereka rupanya telah diketahui lawan. Sebelum regu itu mendapatkan posisi yang ideal, seorang anggota pasukan musuh yang sedari tadi mengintai gerakan mereka segera mengontak komandannya.”Heâd” coming, heâd coming,infonya. Tiba-tiba, Blaar!, ledakan keras terdengar. Sedetik kemudian kontak tembak pun terjadi.

Adu senjata antarpasukan terlatih itu berlangsung sekitar 15 menit. Ratusan peluru pun bermuntahan. Masing-masing berusaha mendapatkan sasarannya.

Selain adu tembak, kedua pasukan itu juga adu strategi. Komandan pasukan penyerang sibuk memberi komando kepada anak buahnya untuk maju atau bertahan. Dia tidak menyangka kedatangannya diketahui pasukan musuh. Tiba-tiba sebutir peluru menghunjam tubuhnya. Dia pun berteriak sambil menjatuhkan badannya ke tanah yang agak basah karena gerimis yang mulai turun. ”Hit, hit!” teriaknya keras, agar musuh tidak menembaknya lagi.

Tiba-tiba bunyi peluit terdengar. Seluruh pasukan berhenti menembak. Perang diulang, perang diulang lagi dari awal, kata seorang pria yang bertugas sebagai wasit. Kedua pasukan pun keluar dari posisi masing-masing dan kembali ke posisi awal. Permainan sengaja dihentikan dan diulang karena ada pasukan yang menembak dari balik pagar. Padahal, berdasarkan kesepakatan, dilarang menembak dari luar arena yang sudah ditentukan. Tak lama kemudian, dar-der-dor terdengar lagi, perang-perangan dimulai lagi.

Begitulah suasana permainan perang-perangan yang dibuat semirip mungkin dengan situasi perang yang sebenarnya. Para pemeran serdadu itu menggunakan perlengkapan, senjata, medan pertempuran, serta strategi menyerang dan bertahan seolah dalam perang sungguhan, kecuali senjata yang mereka gunakan. Meski sangat mirip dengan senjata sungguhan—baik bentuk maupun ukurannya—senjata itu tidak bisa diisi peluru betulan. Sebagai gantinya, mereka menggunakan peluru bulat yang terbuat dari plastik. Itulah sebabnya perang jenis ini memerlukan wasit, dan wasit bisa menghentikan pertempuran sewaktu-waktu. Sudah tentu tak ada yang tewas karena perang; serdadu yang tertembak bisa berdiri kembali dengan segar-bugar.

Inilah yang disebut permainan Airsoft War, berkembang di Jepang sejak 10 tahun silam. Sedangkan senjata permainan ini berumur lebih tua lagi: dari tahun 1886. Pada abad ke-19 itu, Clarence Hamilton—seorang penemu asal Plymouth, Amerika Serikat—menawarkan sebuah mainan mirip pistol betulan dengan peluru bola timah berukuran kecil dan pelontar berupa udara yang dimampatkan, kepada sebuah pabrik pembuat penggilingan.

Mulanya, senjata mainan yang dinamakan BB Gun itu (BB merupakan singkatan dari ball bearing) dijadikan bonus yang diberikan kepada para petani yang membeli penggilingan, hadiah bagi anak-anak para petani itu. Ternyata kemudian, permintaan senjata mainan ini kian hari kian banyak. Akhirnya, pabrik itu berhenti memproduksi dan menjual penggilingan, lalu beralih menjadi perusahaan pembuat senjata dengan nama Daisy Manufacturing Company, Inc.

BB Gun segera menjadi tren di kalangan anak muda Amerika, tapi mencemaskan bagi para orang tua. Banyak orang tua melarang anak-anak mereka memiliki BB Gun. Alasannya, meskipun hanya mainan, ada juga yang sampai terluka karena senjata itu. Mungkin itu sebabnya BB Gun tak berkembang sampai pada tahun 1970-an.

Pada tahun1970-an itu, muncullah yang dinamakan senjata airsoft, pengembangan dari BB Gun. Senjata airsoft dibuat untuk meredam kekhawatiran para orang tua sambil tetap memenuhi hasrat anak-anak yang ingin merasa menjadi tentara. Peluru timah pun diganti peluru plastik. Kemudian, teknologi pelontar diganti dengan teknologi gas yang dimampatkan (mirip pada senjata dalam permainan paintball).

Meski asal-muasal senjata airsoft dari Amerika, permainan ini marak di Jepang. Berbeda dengan di Amerika yang para airsofter-nya para remaja, penggemar airsoft di Negeri Sakura umumnya orang dewasa. Orang pun berteori bahwa itulah cara orang Jepang berkompensasi atas kekalahan mereka dalam Perang Dunia II. Sebagai negara yang kalah perang, Jepang dilarang memproduksi senjata. Juga, warga Jepang dilarang memiliki senjata api.

Untuk memenuhi permintaan yang cukup tinggi, bermunculanlah industri rumah tangga pembuat senjata airsoft. Di antara industri rumah tangga itu, yang terkenal yakni Asahi, Falcon Toy Corp., Maurushin, Maruzen, dan Toytec.

Semakin lama, senjata airsoft makin mirip aslinya, dan sejumlah kelemahan pun bisa dipecahkan. Misalnya, sampai akhir 1980-an, senjata mainan itu dirasa kurang praktis karena kompresi gas yang ada pada senjata itu tidak praktis. Seorang pemain harus membawa banyak tabung gas agar senjata bisa digunakan dengan baik. Selain itu, daya pampatan gasnya juga kurang andal melontarkan peluru dalam jarak jauh, dan jalannya peluru sering tidak akurat.

Pada awal 1990-an, keluhan para serdadu pura-pura itu mendapat solusi dengan kemunculan auto-electric guns (AEG). Pelontar gas diganti dengan pelontar motor listrik yang mendapat energi dari baterai. Teknologi ini dirasa lebih praktis meski tak bisa digunakan ketika hujan. Sejak saat itulah boleh dikata permainan airsoft mulai marak, terutama di Jepang dan Hong Kong, diikuti negara-negara Eropa, Amerika, dan akhirnya sampai juga di Indonesia.

Permainan airsoft ini pada dasarnya memang ditujukan bagi mereka yang memiliki hobi dan menyenangi semua hal yang berbau militer. Mereka pun mendapat sambutan yang baik dari pihak militer di masing-masing negara. Selain pihak militer (sebenarnya) meminjamkan sarana untuk permainan airsoft, tak jarang pula mereka meminjamkan senjata sesungguhnya kepada para airsofter.

Di Indonesia, khususnya di Jakarta, organisasi para pecandu airsoft yang memiliki anggota cukup besar adalah Indonesian Airsoft Gun and Wargames Enthusiast Club atau yang biasa disebut dengan Code4. Istilah Code4 sendiri berasal dari istilah militer yang berarti Mission Accomplished yang artinya misi telah diselesaikan.

Organisasi yang didirikan pada tahun 2001 ini bisa disebut sebagai pionir dalam pembentukan wadah bagi para penggemar permainan dengan menggunakan senjata aspal alias senjata asli tapi palsu itu.

”Pada dasarnya, anggota kami adalah calon tentara yang gagal, ha-ha,-ha,” ujar Irwan H. Nuswanto, pendiri sekaligus Ketua Code4, sambil tertawa. Kini, Code4 memiliki anggota 58 orang. Mereka datang dari berbagai hobi, tapi punya kesamaan dalam hal menggemari apa pun yang berbau militer, misalnya ada yang kolektor senjata tiruan, atlet menembak, kolektor souvenir militer, pencinta alam, penggemar games militer di komputer. ”Semuanya bergabung di organisasi ini untuk mewujudkan obsesinya serealistis mungkin,” kata Irwan.

Layaknya organisasi militer, mereka pun memiliki 16 tingkat kepangkatan, dari prajurit sampai jenderal. Kepangkatan itu diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Untuk seragam, mereka menggunakan seragam tempur yang dipergunakan oleh pasukan Ranger Kerajaan Swedia. ”Penggunaan seragam itu bukan karena sok-sokan. Kami memang mengagumi tentara Swedia, dan kami melarang anggota Code4 menggunakan seragam TNI,” tutur Irwan pula. Alasannya? Selama TNI dianggap sesuatu yang punya hubungan emosional dengan TNI, pada seragam itu melekat kesejarahan yang mencitrakan perjuangan dengan segala konsekuensinya—kerja keras, pengorbanan, darah, dan air mata.

Namun, tak sebagaimana tentara betulan, di organisasi airsoft ini yang berpangkat rendah tidak perlu memberi salam hormat jika bertemu dengan mereka yang memiliki pangkat lebih tinggi. Selebihnya, berkaitan dengan senjata dan perang, yang terjadi dalam perkumpulan airsoft mirip di dunia militer sebenarnya, misalnya dalam hal memperlakukan airsoft gun. Dalam hal membersihkan dan meletakkan senjata, ketentuan yang ada di ketentaraan sebenarnya diberlakukan.

Seperti halnya di negara lain, Code4 juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan war games di sejumlah instalasi militer, misalnya di Pusat Pendidikan Paspampres di Lawang Gintung (Bogor), lokasi latihan Kopassus TNI-AD di Situ Lembang (Bandung), Lapangan Tembak Paskhas TNI-AU di Lanud Sulaiman (Bandung), Kawasan Pelatihan Marinir di Karang Pilang (Jawa Timur), serta di Pangkalan Brimob, Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat).

Meskipun sudah dikatakan berkembang baik, hingga saat ini permainan airsoft masih belum memiliki sistem penilaian yang baku. Apalagi, saat ini masih belum ada cara yang pas untuk mengetahui secara pasti seorang peserta yang terkena tembakan. Satu-satunya cara yang saat ini dipergunakan untuk mengetahui seorang peserta terkena tembak adalah pengakuan dari si peserta. Caranya, ya peserta diminta jujur, bila terkena peluru plastik itu, peserta mesti segera berteriak: “hit” Tipe permainan ini memang sportif dan fun, peserta tidak perlu ngotot untuk menjadi pemenang, ujar Irwan.

Sayang, permainan airsoft masih tergolong permainan mahal. Harga sebuah senjata airsoft tipe senapan serbu (rifles) paling murah Rp 4,5 juta. Sedangkan sebuah pistol (hand gun) dijual dengan harga terendah Rp 1 juta. Belum lagi perlengkapan lainnya: rompi, alat komunikasi, seragam, peluru, serta gas atau baterai untuk mengaktifkan senjata.

Kata orang, masa kanak-kanak tak pernah mati dalam diri kita. Airsoft game adalah salah satu buktinya. Dulu, kita bermain perang-perangan dengan senapan dari tangkai daun pisang atau sebilah bambu. Wajah pun dicoreng-moreng dengan arang, dan topi baju dibuat dari kertas koran. Kini, teknologi memungkinkan kita mengganti tangkai daun pisang dan bambu dengan senapan yang sangat mirip senjata sebenarnya.

KOMPETISI AIR SOFT GUN

Siang itu, Minggu 11 November 2007 di stadion mini Universitasimg_4741 Palangkaraya nampak dua regu pasukan saling menyerang, bergerak menyelinap diantara drum dan tumpukan ban-ban bekas menerobos ke daerah lawan dan mencoba melumpuhkan pertahanan musuh untuk merebut bendera pada benteng pertahanan. Baku tembak tidak dapat dihindarkan oleh kedua belah pihak, tet…tet…tet. Riuh sorakan penonton terdengar dari pinggir lapangan ketika salah seorang peserta terkena tembakan musuh. Ternyata itu hanyalah perlombaan olahraga dengan skenario pertempuran kategori perebutan bendera musuh (get the flag) dalam Event Airsoft Gun Competetion 2007 dengan sandi operasi Balck War yang diprakarsai oleh P.A.C (Palangkaraya Airsoft Club) dan didukung oleh Perbakin Kota Palangkaraya, PT. Jaya Bersama, Bunder Desaign, Petra Celuler, Djarum Black dan Kalteng Pos. Dalam perlombaan yang menggunakan airsoft gun (senjata reflika) menggunakan peluru dari butiran plastik ini diikuti 12 Tim, masing-masing : DA Team (Kalteng), Kapos Team (Kalteng), Predator (Kalteng), Falco Kehutanan (Kalteng), Djarum Team (Kalteng), Triple X (Kalteng), Samarinda Airsoft Team (SAS Kaltim), Awanglong Squad Tenggarong (AWS Kaltim), Rainbow Hill Airsoft Sangatta (Kutim), Beruang Madu Balikpapan (Kaltim), Tarakan Airsoft Gun Engagement Team (Target Tarakan).


Pada Event Airsoft Gun Competetion 2007 ini, selain kategori perebutan bendera musuh (get the fag) juga diperlombakan kategori tembak sasaran dan tembak reaksi serta army look (Peragaan busana). Tim-tim yang berlaga silih berganti menyelesaikan perlombaan dengan berbagai kategori meskipun acara sempat terhalang oleh hujan, namun para peserta tetap antusias menyelesaikan kompetisi. Ketua Panitia Anwar Sanusi mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk menjadikan olahraga airsoft gun sebagai kegiatan yang positif bagi masyarakat Palangka Raya. Selain itu, guna menciptakan wadah komunikasi antar pengemar olehraga airsoft gun se Kalimantan Tengah khususnya dan regional Kalimantan pada umumnya serta dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan pada bulan November 2007.

Akhirnya, kontingen airsoft gun asal Kalimantan Timur yang keluar sebagai Juara Umum disusul oleh DA Team (Kalteng) dan Falco Kehutanan (Kalteng). Adapun hasil Airsoft Gun Competetion 2007 dengan sandi operasi Balck War di Palangkaraya :

Kategori Perebutan Bendera Musuh (get the flag) :
Juara I : DA Team Palangkaraya
Juara II : Kaltim A
Juara III : Kaltim B

Kategori Tembak Target/Sasaran :
Juara I : Dito (Kaltim)
Juara II : Suwardi (Falco Kehutanan)
Juara III : Janu (DA Team Palangkaraya)

Kategori Tembak Reaksi :
Juara I : Dito (Kaltim)
Juara II : Suwardi (Falco Kehutanan)
Juara III : Janu (DA Team Palangkaraya)

The Best Team : Kaltim
The Best Player : Dito (Kaltim)

Model Army Look Cewek :
Juara I : Maharani
Juara II : Setni
Juara III : Herdian

Model Army Look Cowok :
Juara I : Beben
Juara II : Nobel
Juara III : Adit

Selamat buat para juara, terutama peserta dari Kalimantan Timur yang tidak sia-sia datang dari jauh. Dan yang pasti selamat buat komunitas penggemar airsoft gun Palangkaraya yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini. Bravo.

Tren Baru Penggemar Senjata Replika


JAKARTA – Hutan semak dan rerumputan itu betul-betul diliputi ketegangan. Beberapa orang berseragam hijau loreng terlihat mengendap-endap. Menghunus senapan mesin, matanya tajam mengawasi batas wilayah musuh di seberangnya.

Perlahan, jaraknya semakin dekat dan kian mendebarkan. Benar, saja. ”Serbu!” aba-aba seorang pria berpakaian dan masker hitam, dari balik semak. Sigap, ia berlari sambil memuntahkan pelurunya. Tampak, tiga rekannya memberikan tembakan perlindungan.
Terang, aksinya memicu berondongan senjata yang disertai teriakan-teriakan bernada penyerbuan antarkedua belah pihak. Sengit, dan cukup lama berlangsungnya.
Adegan seru tersebut bukanlah rekaman pertempuran di hutan pegunungan Nangroe Aceh Darussalam. Dua pihak berseteru tadi hanyalah ”perang-perangan” di antara para penggelut hobi Airsoft Gun atau penggemar koleksi senjata replika di hutan buatan Patriot, Tangerang. Sebuah tren baru di kalangan pria penggemar simulasi perang dan senjata di Indonesia.
”Awalnya, hobi ini dimulai di Amerika Serikat. Tetapi, pesatnya perkembangan industri Airsoft dan kolektor replika di Asia, jumlah penggemarnya justru meningkat di Jepang, Hong Kong, Taiwan dan Korea,” tutur Irwan H. Nursanto, penggagas berdirinya Code 4, sebuah klub penggemar Airsoft di Jakarta. Menurut Irwan, senjata yang dikumpulkan adalah senjata yang tak dapat digunakan atau hanya tiruan belaka dengan ukuran beragam.
Tapi kini, melihat bentuk, ukuran, berat maupun fungsinya, sudah kurang tepat lagi disebut replika. Kenyataannya, Airsoft bisa meniru bentuk dan tekstur asli, dan juga memiliki ukuran yang identik dengan perbandingan 1:1 dengan senjata api sebenarnya.
Kebanyakan senjatanya terbuat dari plastik kualitas tinggi berbahan ABS Resin atau ABS Plastics. Tetapi senjata itu pun bisa menggabungkan diri dengan aksesori dan part dari bahan logam. Jadi, jangan heran, jenis terakhir Airsoft telah tersedia dalam bentuk dan fitur full metal.

***
Merunut sejarahnya, produsen mainan di Asia adalah produsen pertama Airsoft. Mereka mengembangkan sistem pegas untuk melontarkan peluru 6 mm yang kerap digunakan dalam Airsoft. Namun produksinya masih terbatas pada jenis pistol, itu pun hanya bisa menembakkan satu peluru per tembakan.
Sebutlah pistol mainan jenis Smith & Wesson 9 mm. Pada era 1987, ”Si Bongkok” yang dipakai dalam film Miami Vice itu cukup banyak penggemarnya, termasuk Irwan. Untungnya, pistol pegas ini sudah beredar di toko-toko mainan di Indonesia. Jenisnya pun semakin beragam, sehingga mudah ditemukan, termasuk jenis Colt 45, Smith & Wesson, Beretta, Dessert Eagle, Cougar.
Menjelang akhir 1997, perkembangan senjata mainan terus meningkat. Tak cuma pistol, namun juga merambah ke jenis SMG – Small Machine Gun (senapan ringan otomatis) dan Rifles (senapan serbu). Maka, beredarlah jenis senjata macam H&K MP5-A3, M-16 A1, Scorpion, UZI, Ingram di Indonesia. ”Paling mantap MP-5, bisa pakai red pointer dan flash light untuk peperangan di malam hari,” terang Irwan pengoleksi replika laras jenis M-4 A1, Ingram M-11, serta handgun Baretta M-92, Glock-17, USP Compat dan STI Highbrid itu.
Boleh jadi, sejak itulah Airsoft berkembang pesat. Maklum, produk-produknya sudah menggunakan gas khusus (CFC/HFC) sebagai tenaganya. Memang, konsepnya masih meniru sistem airgun (senjata gas) asli. Namun peniruannya hanya mengambil dari senjata bertipe gas khusus bertekanan rendah, alhasil hanya memuntahkan peluru plastik 6 mm.
”Sebetulnya, airgun sendiri bisa menembakkan peluru logam dengan bentuk dan ukuran yang sama, apalagi jenis-jenisnya semakin berkembang,” imbuh pria kelahiran Bandung 17 Oktober 1970 itu. Kala itu, jenis pistol dan senapan mesin sudah memakai sistem gas, tapi sayangnya cenderung menjadi tidak realistik. Pasalnya, jika jenis pistol menggunakan magazine sebagai wadah penyimpan gasnya, tipe senapan mesin justru memakai pipa yang terhubung pada tabung gas.
Canggih, realistik dan bertenaga. Itulah Airsoft kini. Dari segi berat pun semakin mirip dengan berat senjata aslinya. Realistik, sebab sudah diterapkannya sistem blowback (memberikan hentakan cukup besar ketika menembakkan peluru).
Akurasi penembakan pun semakin baik dengan hadirnya sistem Hop-Up. ”Sistem inilah yang bikin peluru meluncur lurus pada jarak yang lebih jauh,” imbuh Irwan. Bahkan, masih menurut Irwan, untuk beberapa jenis pistol bisa memuntahkan peluru sekaligus secara otomatis (trigger), seperti pada senapan mesin yang sebenarnya.
Pada beberapa senjata tipe lama, jarak tembak efektifnya berkisar hanya 5 sampai 10 meter. Tapi kini, kemampuan senapan Airsoft bisa mencapai jarak efektif hingga 30 meter. Malah tipe modifikasinya dapat meluncur deras sampai jarak 50 meter.
Jarak rata-rata efektif senjata mainan jenis pistol berkisar 10 meter. Sementara jenis senjata bertenaga elektrik seperti senapan mesin ringan SMG atau serbu bisa mencapai 20 meter.

Kian Canggih
Seiring pesatnya kemajuan teknologi, Airsoft pun menerapkan penggunaan komponen elektronik dan tenaga listrik dengan part yang juga semakin canggih. Di kalangan penggemar Airsoft, jenis ini biasa disebut AEG (Automatic Electric Gun).
”AEG bisa melontarkan peluru secara otomatik dan elektronik,” ungkap Irwan. Hebatnya, hanya senapan jenis inilah yang dapat merengkuh jarak tembak terjauh dengan kecepatan lebih cepat dari produk yang sudah dijelaskan Irwan sebelumnya.
Sebagai tenaga pelontar peluru, AEG menggunakan baterai 8.4 sampai 12 volt (modifikasi) dengan kapasitas 600 mAH sampai 3.000 mAH (modifikasi). Baterai yang lazim digunakan adalah jenis NiCD seperti baterai pada radio control sebesar 8.4 sampai 9.6 volt berkapasitas standar 600 mAH hingga 1.300 mAH.
Mereka yang kadung menggemari koleksi replika tentu berdecak kagum akan kecanggihan AEG. Apalagi, jika melihat jenis terakhirnya yang sudah terbuat dari bahan logam. Beratnya mirip senjata aslinya, dengan tingkat kemiripan rata-rata sekitar 70 sampai 80 persen atau 98 hingga 102% pada tipe full metal.
”Pada akhirnya, Airsoft lebih mendekati simulasi militer, ketimbang main perang-perangan,” tambah Irwan, tersenyum. Kian serupa dengan aslinya, membuat Airsoft kian terlihat sangar, meskipun hanya memuntahkan proyektil peluru tiruan berbahan plastik berukuran 6 mm.
Dengan power yang kecil, beberapa senapan tipe lama menggunakan peluru seberat 10 gram. Sementara itu, tipe peluru 10 sampai 25 gram lazim dipakai pada senjata mainan yang beredar hingga detik ini.
Lain halnya dengan tipe peluru 30 sampai 45 gram. Terbuat dari material plastik khusus atau logam, tipe ini kerap digunakan pada senjata mainan yang telah dimodifikasi macam AEG.
Namun jangan salah, peluru berbentuk bulat dengan berat 10 sampai 45 gram itu bisa membuat kulit korban yang tertembak memar kemerahan. Maklumlah, kecepatan rata-rata peluru pada senjata tipe lama saja mencapai 250 fps (feet per-second), sedangkan tipe terakhir berkisar sampai 350 fps. Sebagai catatan, kecepatan 350 fps ke atas merupakan tembakan pada senjata hasil modifikasi.
Jika dikonversikan, kecepatan peluru 250 fps kira-kira sekitar 75m/detik, dan kecepatan 350 fps, -kecepatan yang lazim pada tipe senjata mainan Airsoft terkini kira-kira sekitar 105 m/detik. Kalau sudah begini, bisa Anda bayangkan adrenalin yang berloncatan, saat dihadang musuh di jarak tembak sepuluh meter?

HARGA-HARGA PERALATAN AIR SOFT GUN

BARRACKS Airsoft
081330131313 – 03170404040
http://barracksairsoft.com
http://barracksairsoft.com/newitems

Procedure:
Retail = no minimum order + bonus gas per item handgun
Rare Item = no bonus gas

How to order:
Hubungi kami melalui email atau sms..
Transfer hari ini, konfirmasi, barang kami kirim paling lambat jam 15:00

———
GAS:
———
Gas GreenGas 1000ml / Toyjack 1100ml = 150,000
KWC Green Gas 1000ml = 190,000
Gas G-1000 New Poweful Formula = Tokyo Marui Bomber Gas = 250,000

——————-
M9 FAMILY:
——————-
KJWorks M9 = 2,000,000
KJWorks M9 Silver = 2,200,000
KJWorks M9 Tactical Edition = 2,500,000
KJWorks M9 Full Metal Black = 3,000,000
KJWorks M9 Full Metal Silver = 3,000,000 [rare item]
KJWorks M8000 = 2,000,000
KJWorks M8000 Silver = 2,200,000
STTi M9 Non Blowback Silver = 550,000 [rare item]

M9 Paket:
—————-
KJWorks M9 Full Metal Modified = 3,500,000
(1pc M9 Full Metal + 1pc GnP Tactical Rail + 1pc Tactical Grip Kayu + 1pc Green Gas)

KJWorks M9 Dual Tone Pair = 4,500,000
(1pc M9 + 1pc M9 Tactical + 2pcs Green Gas)

KJWorks M8000 Silver = 4,000,000
(2pcs M8000 Silver + 2pcs Green Gas)

—————————-
GLOCK FAMILY:
—————————-
KJWorks G23 Silver Metal Slide Polish = 3,000,000

———————
WE FAMILY:
———————
WE M1911 Full Metal Colt Government = 3,000,000
WE M1911 Full Metal Colt Government (marking) = 3,500,000 [rare item]
PARA 14.45 FULL METAL W/ ALUMINIUM SLIDE = 3,450,000
HI CAPA 3.8 BABY SILVER HOLLOW OUT SLIDE = 3,575,000
ALUMINIUM SLIDE HI CAPA 4.3 VERSION (MARKING) = 3,575,000
ALUMINIUM SLIDE HI CAPA 4.3 VERSION = 3,575,000
M1911 TACTICAL 3.8 FULL METAL W/ ALUMINIUM SLIDE = 3,325,000
HI CAPA 5.1 II = 3,575,000
HI CAPA 5.1AC COLOR SILVER = 3,575,000
HI CAPA 5.1BB COLOR BLACK = 3,575,000
HI CAPA 5.1K = 3,575,000
HI CAPA 5.2K VERSION = 3,975,000

———————–
KWC FAMILY:
———————–
KWC gbb P99 = 2,000,000
KWC Desert Eagle 5.0 gbb Metal Slide = 3,800,000

———————–
CO2 FAMILY:
———————–
WE HiCapa 5.1 Full Metal CO2 = 3,500,000
KJWorks M1934 Full Metal w/ CO2 Magazine = 2,500,000
KWC CO2 Zigma mtl sld gbb with silencer and case = 3,750,000
KWC CO2 Desert Eagle 5.0 mtl sld gbb with case = 4,350,000
KWC CO2 M92FS Barreta mtl slide with case = 3,750,000
KWC CO2 Mini Uzi metal version with case = 5,300,000
KWC CO2 Fixed slide metal Sig Pro = 1,150,000
KWC CO2 Fixed slide Taurus = 1,150,000

——————————-
UHC Gas Revolver
——————————-
ABS HEAVY WEIGHT AS REAL AS ORIGINAL
(M-586 4") = 1,500,000
(M-29 6") = 1,500,000
(M-29 4") = 1,500,000

——————————
UHC Air Revolver
——————————
ABS HEAVY WEIGHT AS REAL AS ORIGINAL
(M-357 2.5") = 775,000
(M-19 6") = 925,000
(M-19 4") = 775,000

———————–
UHC Gas Gun
———————–
ABS HEAVY WEIGHT AS REAL AS ORIGINAL
(VP-70M) Gas Blowback (Limited Edition = Tanio Koba) = 4,325,000

————–
PARTS:
————–
Magazine
KWC extra mag co2 Zigma series = 950,000
KWC extra mag co2 Desert Eagle series = 1,050,000
KWC extra mag co2 Baretta = 1,050,000
KWC extra mag co2 Mini Uzi = 1,175,000
KWC extra mag co2 Sig Pro = 650,000
KWC extra mag co2 Taurus = 650,000
KWC extra mag gbb Zigma = 525,000
KWC gbb P99 mag = 525,000
KWC Desert Eagle 5.0 gbb magazine standard = 625,000
WE M1911 MAGAZINE = 650,000
WE CO2 MAGAZINE = 1,150,000
WE GAS MAGAZINE FOR 3.8 = 725,000
WE GAS MAGAZINE FOR 5.1 / 4.3 = 725,000
Shell Revolver
KWC Shell cartridge for revolver series = 120,000
UHC Extra cartridge shell for revolver series = 75,000
Inner Parts
KWC Gas Valve for CO2 series = 200,000
KWC Gas Parts includes 250ml 134a Gas = 550,000
Slide
M1911 METAL SLIDE PART 3.8 FOR JE-45CQB = 1,050,000
M1911 METAL SLIDE WITH BARREL FOR JE-1911 = 2,100,000

————————————-
COLLECTORS EDITION:
————————————-
WE Baby HiCapa 3.8 Full Metal All Silver (body n grip) (marking slide w/ hole) = 3,500,000 [rare item]
KJWorks M9 Dual Tone Full Metal w/ tactical grip = 4,500,000 [rare item]
KJWorks M9 Dual Tone Full Metal Tactical Edition w/ tactical grip = 4,000,000 [rare item]
SRC AK47C Gold 24k Wood Limited Edition = 15,000,000 [rare item]
GAMO Spain Revolver Chief 2,5′ CO2 4,5mm (peluru senapan angin bulat n pellet) = 15,000,000 [rare item]
Tanaka Revolver Chief’s Special Black S&W M36.38spl Heavy Weight = 5,000,000 [rare item]
Tanaka Revolver Chief’s Special Silver S&W M60.38spl = 5,500,000 [rare item]
A&K Minimi M249 PARA = 4,400,000
A&K Minimi M249 MK2 = 4,400,000
Super Gas X-9 SWAT (complete set) = 5,000,000
Super Gas 9 without biports and tele = 2,700,000

ALL STOCK READY AND LIMITED!!!

NB:
Maaf kalo harganya mahal J J J

—————————————————————
BARRACKS Airsoft
Contact Person : eCkHo
Email :
me@barracksairsoft.com (primary)
eckhoeye@gmail.com
Phone :
Call&SMS: 081330131313, 03170404040
Call Only: 03160301313, 08884960379
Online:
http://barracksairsoft.com
http://barracksairsoft.com/ne witems
—————————————————————

RESE LLER? CONTACT US FOR BEST PRICE…
Negara Asal:Indonesia
Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T)
Jumlah:Sangat-sangat terbatas!

Harga: Mahal
Kontak: Tn. eCkHo
Telepon/Ponsel: 031-70404040 / 031-60301313, 081330131313
Alamat: Dharma Rakyat III/21 Tambaksari
Kota: Surabaya 60136, Jawa Timur – Gerbangkertasusila
Situs Web: http://barracksairsoft.com



By. Zie OPCC

No comments:

Post a Comment